Masih dalam semangat sumpah pemuda ✊, Kali ini, kita bakal bahas satu buku yang relate banget sama semangat Hari Sumpah Pemuda, tapi juga, agak bikin kita mikir: udah sejauh mana sih peran pemuda Indonesia di era digital ini?
Judul bukunya adalah “Pemuda Galau 4.0: Evaluasi Pemuda dan Kemajuan Indonesia yang Optimal” karya Andri Saputra.
Tersedia di Perpustakaan UIN Syekh Wasil! Kalian bisa datang, baca langsung, atau pinjam buat nemenin momen Hari Sumpah Pemuda ini.
Buku ini ngajak kita — para pemuda yang katanya digital native — buat berhenti sejenak dan mikir: Apakah kita beneran udah memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memajukan bangsa? Atau... jangan-jangan kita cuma sibuk scroll-scroll, galau, dan lost in the algorithm?
Penulis dengan gaya yang ringan dan jujur banget, ngajak kita evaluasi diri. Gimana cara jadi pemuda yang nggak cuma eksis di medsos, tapi juga punya kontribusi nyata buat Indonesia. Yang menarik, buku ini bukan karya akademik yang kaku, tapi kumpulan refleksi dan tulisan yang terasa personal — kayak ngobrol bareng teman seperjuangan yang sama-sama lagi “mencari arah”. Karena sumpah pemuda bukan cuma soal sejarah, tapi juga aksi masa kini. Kalau dulu para pemuda bersatu lewat semangat nasionalisme, sekarang giliran kita bersatu lewat literasi, inovasi, dan karya.
Dan di sinilah peran perpustakaan UIN Syekh Wasil hadir sebagai ruang tumbuhnya ide-ide pemuda hebat. Nggak cuma tempat baca buku, tapi juga tempat buat recharge semangat dan menemukan arah di tengah kegalauan zaman 4.0 ini. Mari kita buktikan, bahwa semangat bersatu, berinovasi, dan berliterasi masih hidup — di tangan pemuda masa kini
“Pemuda bersatu bukan hanya dengan kata, tapi juga dengan ilmu. Mari kobarkan semangat Sumpah Pemuda lewat membaca dan menulis!”
Penulis: Varyza
Editor: Mahbub





