Orientasi perpustakaan merupakan langkah awal yang krusial karena berfungsi sebagai pengenalan komprehensif bagi setiap pengguna. Melalui orientasi, pengguna tidak hanya sekadar diajak berkeliling, tetapi juga diperkenalkan pada seluruh ekosistem perpustakaan, mulai dari tata letak, jenis koleksi, berbagai layanan yang tersedia, hingga peraturan yang berlaku. Pemahaman mendasar inilah yang membentuk pondasi bagi pengguna untuk dapat berinteraksi dengan perpustakaan tanpa merasa overwhelmed atau tersesat, sehingga mereka siap untuk memanfaatkan semua sumber daya yang ada.
Dampak dari pondasi yang kuat ini adalah kemampuan pengguna untuk mengakses dan memanfaatkan layanan perpustakaan secara efektif dan mandiri. Dengan bekal pengetahuan yang didapat dari orientasi, pengguna dapat dengan percaya diri menelusuri katalog digital, meminjam atau memperpanjang buku secara mandiri, mengakses e-resources, serta menggunakan fasilitas lainnya tanpa selalu bergantung pada bantuan pustakawan. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka tetapi juga memberdayakan mereka untuk menjadi pemustaka yang literat dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
