Mahasiswa Baru Wajib Tahu! Inilah Keseruan Orientasi Perpustakaan

Orientasi perpustakaan tahun 2025 diadakan sebagai langkah awal memperkenalkan layanan, fasilitas, serta peran perpustakaan bagi mahasiswa baru. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya diajak mengenal gedung dan koleksi, tetapi juga diajak mendengar kisah inspiratif tentang bagaimana perpustakaan menjadi “jantung” peradaban kampus.

Hasil kegiatan terlihat jelas: mahasiswa lebih memahami cara menelusuri informasi melalui katalog online (SLiMS), mengakses repository, hingga memanfaatkan e-journal. Mereka juga lebih sadar akan pentingnya tata tertib, etika peminjaman, serta peluang kolaborasi akademik di perpustakaan.

Kegiatan berlangsung selama 7 hari mulai tanggal 9 september sampai dengan 17 september 2025. Berlokasi di gedung perpustakaan lantai 2 yang merupakan ruang koleksi umum. Hal ini bertujuan memperlihatkan langsung koleksi perpustakaan yang dapat di manfaatkan oleh para mahasiswa daam menunjang perkuliahan. materi yang di sampaikan mulai dari pengenalan layanan dasar, fasilitas, tata tertib. Setiap sesi dirancang sesuai kebutuhan mahasiswa baru agar mereka merasa dekat dan akrab dengan perpustakaan.

Interaksi aktif tercipta melalui sesi tanya jawab, simulasi penelusuran katalog, serta tur perpustakaan secara mandiri oleh mahasiswa. Mahasiswa juga dilibatkan langsung dalam praktik mencari buku, peminjaman serta pengembalian, mengakses jurnal online, dan memahami alur layanan digital bebas pustaka.

Kami membebaskan para peserta orientasi mengeksplorasi perpustakaan setelah selesai kegiatan praktik. Ada yang penasaran dengan corner corner, beberapa antusias membaca novel serta ada pula yang asik berfoto ria bahkan membuat konten. Hal ini membuat mahasiswa antusias mengikuti setiap rangkaian acara dan merasa bahwa perpustakaan adalah ruang yang ramah, kreatif, dan menyenangkan.

Salah satu peserta, menyampaikan kesannya: “Awalnya saya pikir perpustakaan hanya tempat baca buku, ternyata banyak fasilitas digital yang membantu kami belajar.  Ada juga tempat untuk bersantai sambil menunggu jam kuliah selanjutnya. Bahkan saya melihat di bawah ada sofa yang bisa di manfaatkan hanya untuk sekedar ngobrol sambil menikmati makan siang. Kegiatan ini sangat bermanfaat.”

Dari orientasi ini, mahasiswa memperoleh pengalaman belajar nyata. Mereka tidak hanya mengenal fungsi perpustakaan, tetapi juga mempraktikkan literasi informasi. Hasilnya, mahasiswa mampu menjadi pengguna perpustakaan yang cerdas, kritis, dan siap memanfaatkan sumber informasi untuk mendukung studi.


Jadi, Orientasi perpustakaan tidak sekadar kegiatan seremonial, melainkan pengalaman pembelajaran yang membekas. Mahasiswa baru kini memiliki bekal literasi informasi yang kuat sekaligus rasa memiliki terhadap perpustakaan sebagai mitra akademik mereka.

Berita Lainnya